Sabtu, 04 Juni 2011

AIR MATA KERINDUAN

Hatiku tersayat-sayat karena sudah kedua kalinya aku tidak pulang ke kampung halaman setiap lebaran tiba. Tidak seperti saudara-saudaraku yang lain lebaran bisa mengambil cuti dan liburan panjang. Mereka bergemberia ria menyambut lebaran bersama keluarga. Sedangkan aku tidak bisa merayakan lebaran bersama sanak saudara.
Di hari istimewa pun aku juga tidak bisa mencicipi masakan mama yang rasanya begitu khas. Serasa hampa jika lebaran tidak merasakan ketupat dan sayur opor buatan mamaku. Malam lebaran hanya bisa mendengarkan gema takbir saja dari kejauhan dan kurang bisa menikmati gema takbir di hari raya. Aku dan orang tuaku berkomunikasi hanya melalui telepon saja.
Di hari yang fitri ini, bagiku hari yang tidak begitu istimewa karena aku jauh dari sanak saudara dan melaksanakan sholat Id hanya bersama dengan teman. Air mataku berlinangan membasahi pipiku karena aku merasakan kesepian dan kerinduan yang amat mendalam terhadap orang tuaku dan saudara-saudaraku. Setelah sholat Id aku pun tidak istirahat, langsung berangkat ke kantor untuk tetap bekerja seperti biasa.
Inilah pengalaman yang sangat menyedihkan dan terberat bagiku. Libur lebaran hanya satu hari saja. Aku memilih libur di hari kedua pada hari raya Idul Fitri. Pengganti rasa kesedihanku dan kerinduanku terhadap orang tuaku di hari raya, aku bersilaturohim ke tempat pakde di sekitar daerah Jakarta Timur di hari kedua lebaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar